Haiii,,,
Para blogger!!!
Uda lama ya aye ga ngunjungin nih blog.
Kayaknya uda banyak banget debunya. Hehe..
Piuhhh, tiupin dulu ah atu per atu nih.
Pada banyak banget hiasan-hiasan laba-labanya.
Kira-kira uda beberapa bulan ya aye 'hengkang' dari nih blogger hingga ga terawat lagi nih blog aye.
Terakhir kali posting ya Januari 2014 itupun mau ikut LOMBA NULIS DARI BAPAK DINO PATTI DJALAL. Terus, postingan yang terakhir di tahun 2012an. Duhhh, uda lama bingits yak. :D
Ya udah, daripada temen blogger sekalian ngedengerin dumelan aye yang sangat jelas mendingan kunjungi blog terbaru aye. Walaupun masih baru, inshaAllah tetap lembut dan cantik blognya kayak aye.
Ya udah, daripada penasaran sama blog aye yang satu ini. Yuks, kunjungin juga blog terbaru aye.
Dengan URL: http://septiamilanda-success.blogspot.com/
Tapi, masih baru loh belum sebagus ini, cieelehh...
Joum,, buruan mampir.
Semoga bermanfaat dan juga bisa menginspirasi. :)
Senin, 13 Oktober 2014
New Blogger
Diposting oleh Septia Milanda di 15.40Kamis, 23 Januari 2014
LOMBA BLOG PIALA BAPAK DINO PATTI DJALAL
Diposting oleh Septia Milanda di 03.30
Who’s The Next Dino Patti?
Oleh: Septia Milanda
Dahulu,
Indonesia adalah negara jajahan oleh beberapa negara. Negara Indonesia pun
merdeka tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dengan semangat nasionalisme
melawan para penjajah. Akhirnya, tepat tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia
menyatakan diri sebagai negara merdeka. Tumpahan darah, deraian air mata, dan
cucuran keringat para pahlawan telah mengantarkan generasi Indonesia ke pintu
gerbang yang lebih baik sehingga mereka bisa menghirup udara kebebasan tanpa ada
rasa takut akan bahaya yang menghadang.
Semangat
nasionalisme tidak harus hanya dimiliki oleh para pejuang, akan tetapi
generasinya juga harus ikut meniru sikap tersebut. “Jangan pernah melupakan
sejarah”. Itulah sebait kata bung Karno. Kita jangan pernah melupakan sejarah
terutama sejarah bangsa Indonesia yang penuh dengan perjuangan dan pengorbanan.
Namun, apabila perjuangan dan pengorbanan itu hanya diingat-ingat saja, maka
engkau akan lupa.
Perjuangan
dan pengorbanan serta semangat nasionalisme para pahlawan tidak harus
dibuktikan dengan berperang. Tapi, bisa diganti dengan semangat belajar,
berkarya, dan membangun Indonesia menjadi negara yang lebih maju. Seperti
halnya Bapak Dino Patti Djalal, beliau seorang pelopor agar generasi muda dan
kalangan umum menyuarakan gagasannya untuk menjawab tantangan masa depan di
Indonesia dengan membuat lomba Artikel Nasional yang sangat bergengsi ini.
Dengan lomba yang diadakan beliau, secara tidak langsung kaum pelajar dan
masyarakat umum bisa belajar sekaligus berkarya, menuangkan gagasan, dan
berkreasi dalam membuat website.
Lomba
yang diadakan Bapak Dino Patti dapat memunculkan semangat terutama kepada
peserta lomba agar bersemangat mempromosikan tulisannya dan berani menampilkan
tulisannya atau bahkan dibaca semua khalayak walaupun peserta masih penulis
amatir. Tidak hanya itu, untuk memacuh semangat para peserta lomba, tidak
tanggung-tanggung beliau akan membagikan 500 buku kepada 500 pengirim naskah
pertama sehingga memacuh adrenalin peserta untuk semangat berkarya dan
menuangkan gagasannya. Selain itu, tema yang diberikan beliau cukup menantang
dan sungguh luar biasa untuk kemajuan Indonesia menjadi lebih baik.
Menurut
saya, Bapak Dino Patti Djalal adalah seorang pelopor dan nasionalis yang luar
biasa, dan sungguh kreatif karena berkat gagasan beliau dalam mengadakan event ini, semua masyarakat dapat ikut
menuangkan ide mereka dalam menjawab tantangan masa depan Indonesia yang lebih
baik. Tak semua orang bisa membuat hal seperti ini. Namun, sikap dan sosok
seperti ini bisa dihadirkan dalam diri kita masing-masing agar kita bisa
mengubah Indonesia menjadi negara yang lebih baik. Akan tetapi, siapa yang
lebih dulu bisa menjadi sosok Bapak Dino Adipati selanjutnya???
LOMBA BLOG PIALA BAPAK DINO PATTI DJALAL
Diposting oleh Septia Milanda di 03.29
Generasi
Muda Sebagai Pendobrak, Penyelamat, dan Harapan Bangsa
Oleh: Septia Milanda
Kita
sering sekali mendengar istilah pemuda, remaja, anak-anak, dan bahkan
mahasiswa. Ya, mereka adalah generasi muda sebagai tonggak penerus bangsa untuk
membawa Indonesia menjadi negara yang lebih baik. Mereka juga mampu
mengharumkan nama Indonesia di kanca internasional
baik di bidang akademik maupun nonakademik. Mereka juga mampu memperkenalkan
kebudayaan Indonesia di mata dunia serta di tangan mereka juga yang menentukan
kekuasaan pemerintah.
Ingatkah
kalian dengan ajang bergengsi beberapa bulan terakhir di Bali? Semua orang
terutama di Indonesia sibuk mempersiapkan segala perlengkapan agar acara
tersebut berjalan sukses karena kompetisi ini hampir diikuti oleh seluruh
negara dengan mengirimkan delegasi terbaiknya. Ya, Miss World. Ajang tersebut telah membawa Putri Indonesia, Vania
Larissa menjadi Top Seven dan The Best Talent walaupun tidak menjadi Miss World 2013 melalui ajang ini
Indonesia dapat memperkenalkan kebudayaannya, kulinernya, dan tempat-tempat
wisatanya yang eksotis khususnya di Bali. Tidak hanya itu, ada juga ajang
bergengsi lainnya seperti SEA GAMES 2011 dan Islamic Solidarity Games (ISG)
2013 yang diadakan di Palembang, Sumatera Selatan. Kompetisi tersebut juga
diikuti oleh beberapa negara yang mengirimkan kontingen terbaik masing-masing.
Berkat putra-putri terbaik Indonesia, Indonesia mampu menyabet beberapa medali
emas dalam kejuaraan tersebut di cabang olahraga tertentu.
Tahun
1998, Indonesia digemparkan dengan insiden yang menghebohkan bumi pertiwi.
Akibat tewasnya empat orang mahasiswa Universitas Trisakti dalam aksi demo
untuk menuntut Presiden RI ke-2 yaitu Soeharto agar turun dari jabatannya
karena dianggap telah melakukan kediktatoran dan tindak KKN sebagai pemimpin
negara. Dengan aksi demo besar-besaran tersebut dan tewasnya mahasiswa,
akhirnya Soeharto turun dari jabatannya.
“Beri
aku sepuluh pemuda, maka akan aku ubah dunia” (Bung Karno). Kalimat yang
dilontarkan oleh pelopor bangsa ini benar terbukti. Putra-putri Indonesia yang
mampu menurunkan rezim Soeharto, putra-putri Indonesia juga yang mampu
memperkenalkan budaya Indonesia di mata dunia, serta putra-putri Indonesia juga
yang mampu mengharumkan nama Indonesia. Mereka semua adalah generasi muda
Indonesia sebagai pendobrak, penyelamat, dan harapan bangsa untuk mewujudkan
bangsa Indonesia menjadi negara yang lebih baik lagi.
Akan
tetapi, masih ada generasi muda yang terjebak dengan nafsu dunia yang bersifat
fatamorgana sehingga mereka jatuh di jurang kehancuran dan terpuruk di
dalamnya. Seperti terlibat narkoba, tawuran, dan koruptor. Generasi muda yang
tidak dibekali karakter bangsa dan nilai-nilai pancasila akan melahirkan generasi
yang pintar tetapi tidak bermoral. Generasi yang pintar tapi tidak bermoral,
bila menjadi seorang pemimpin bukan mensejahterakan rakyatnya. Namun, menyesensarakan
rakyatnya. Lihatlah!!! Korupsi dimana-mana bagaikan sebuah adat kebiasaan di
Indonesia dan bahkan telah mengakar dan mendarah daging.
Oleh
sebab itu, tugas yang diemban generasi muda sangatlah besar untuk membersihkan
noda-noda hitam yang ada di Indonesia dari KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme)
serta menghindari hal-hal yang merugikan diri mereka yang dapat merusak masa
depan mereka. Perlunya menanamkan karakter bangsa dan nilai-nilai pancasila
terutama nilai kejujuran pada generasi muda khususnya kaum pelajar agar
tercipta generasi yang cerdas dan bermoral. Selain itu, di dalam pemilu terutama
bagi generasi yang telah memenuhi kriteria sehingga bisa menyuarakan pilihannya,
sebaiknya ikut berpartisipasi dalam pemilihan seorang pemimpin agar orang yang
terpilih sebagai pemimpin benar-benar orang yang tepat. Kemudian, banyaklah
menghabiskan waktu untuk kegiatan yang positif khususnya mahasiswa dan pelajar.
Seperti menyalurkan hobinya dengan menulis, olahraga, ikut organisasi, belajar
kelompok, dan lain-lain. Hindarilah bergaul dengan orang-orang yang dapat
menyesatkan diri kita.
Subscribe to:
Postingan (Atom)