Selasa, 29 November 2011

MENUSUK DARI BELAKANG



Goresan Tinta Emas : Septia Milanda

Terlintas di pikiranku
Engkau telah menghapus ingkaran suram
Yang terukir di hatimu

          Prasangka yang baik
          Tak sebaik yang tergambarkan
          Engkau masih menorehkan luka di hati

Entah sampai kapan
Jejak itu akan menghilang
Goresan suara hatimu
Dalam secarik memori putih

          Engkau curahan kisah duka
          Antara dirimu dan aku
Ternyata diriku, sahabat burukmu

Aku tersenyum kecut
Mataku berkaca-kaca
Sampai kapan engkau akan
melupakan semua


          Aku merasa bersalah      
          Padahal kita sama
          Tapi engkau ungkapan semua
         
Aku hanya pasrah
Dan aku hanya bisa membisu
Sikapmu yang tak terduga
Menusuk jiwaku hingga ke sukmah

Hollywood, 30 November 2011

CURAHAN HATI

Goresan Tinta Emas : Septia Milanda

Jiwaku membara
Bagaikan api yang menyalah
Semangatku telah sirnah
Dan aku pun telah lelah untuk melangkah

Kecamuk jiwa
Yang menusuk hingga ke sukmah
Mematahkan raga yang gembira
Dan pudar untuk kedua kalinya

Kini  aku bagaikan  sebatang pohon
yang tertanam di tanah gersang
Aku hanya pasrah dalam asah
Dan meneteskan mutiara jiwa

Jiwaku meraung kencang
Telah liar menjadi binatang
Kepingan-kepingan kesal
Merasukki  jiwa yang tenang


Hati ini suci
Dan kini ternodai
Aku ingin kalian mengerti
Curahan kecil dari lubuk hati


Hollywood, 29 November 2011

KEKESALAN JIWA


KEKESALAN JIWA
Goresan Tinta Emas : Septia Milanda

Aku kecewa
Kecewa yang sangat dalam
Sedalam lautan Samudera
Hatiku sedih, teriris perih

Tak ada yang peduli
Aku menangis di dalam hati
Dan tak bisa tertahan lagi
Rasanya bibir ini ingin bernyanyi

Aku kecewa
Terimakasih ya
Telah buat aku kecewa
Kecewa yang sangat mendalam

Mata ini bagaikan awan hitam yang kelam
Dan tak bisa tertampung lagi airnya
Jiwakku murkah dan sangat terluka
Sekali lagi, terimakasih ya buat kalian semua

Aku hanya ingin sendiri
Menghilangkan penat hati yang kian menjadi
Aku harap kalian akan mengerti
Semua ini terjadi,karena aku ingin sendiri

Hollywood, 29 November 2011

Minggu, 27 November 2011

PUISI DAG DIG DUG

Goresan Tinta Emas : Septia Milanda

Dag...dag...dag
Hatiku berdetak-detak
dan bergejolak sangat kencang
Bagaikan angin hitam yang menerpah awan

Dig ... dig... dig ....
Aku bagaikan setitik
embun yang dibasahi hujan semalam
dan menghilang ketika mentari datang

Dug ... dug... dug....
Hatiku mulai terpuruk
ibarat jiwa mulai remuk
dan kehidupan telah membusuk

Dag ...dig... dug...
Denyut nadiku semakin tak tentu
Hatiku mulai resah dan tak terarah
Akankah semua ini berakhir sudah

Hatiku semakin gelisah
akankah aku bisa
menhadapi semua yang ada
Oh Tuhan, teguhan hati Hamba

Hollywood, 27 November 2011

Rabu, 23 November 2011

PUISI PILIHANKU

Goresan Tinta Emas : Septia Milanda

Aku bagaikan burung kecil
yang sudah kilo menjelajah
Pengalamanku terhenti seketika
Ketika sayapku terluka

Hatiku resah
Hatiku gundah
Perjalanan ini telah mengukir kepakkanku
di setiap hembusan napas

Seketika aku harus berhenti
di akhir tujuan hidupku
Tapi disaat lukaku sembuh
Semua pilihan jatuh di tanganku

Hatiku terpuruk mati
Ibarat kayu yang terbakar api
Semangatku telah sirnah
seperti sayapku yang terluka

dengan harapan yang cerah
Aku putuskan pilihanku
melanjutkan perjalananku
Hingga menutup mata

Hollywood, 23 November 2011

By :
Free Blog Templates